MAKALAH SEJARAH DAN PEMIKIRAN IMAM SYAFI’I
Imam syafi’i merupakan salah seorang ulama yang sangat masyhur. Setiap orang yang
memperhatikannya akan tertarik untuk mengetahui lebih dalam pribadinya,
perilakunya serta peninggalannya yang telah membuat orang yang memperhatikannya
menghormati, memuliakan, dan mengagungkannya. Imam asy-Syafi’i merupakan
seorang tokoh Islam yang mempunyai nama yang cukup besar dalam menghulurkan
sumbangan dan kemaslahatan (kebaikan) terutama dalam bidang ilmu pengetahuan
dan pendidikan kepada seluruh umat Islam. Ketinggian ilmunya melebihi pujian
yang diucapkan kepadanya. Penguasaan ilmu pengetahuannya yang bersumberkan kepada
rujukan al-Quranul karim dan Sunnah Nabi amat disegani oleh pihak kawan maupun
lawan.
Kehebatan
Imam asy-Syafi’i amat menonjol dan tersohor sebagai seorang pelopor dan perumus
pertama metodologi hukum Islam mengikut furuk (cabang) ilmu pengetahuan. Ushul
fiqh (metodologi hukum Islam) ‘lahir’ setelah Imam Syafi’i menulis
karya-karyanya yang begitu hebat dan amat menakjubkan dalam dunia keilmuan
Islam dan Barat. Pada masa kini, Mazhab Syafi’i telah diikuti, diamalkan dan
dijadikan panduan serta pedoman oleh 28% umat Islam seluruh dunia. Malah,
merupakan mazhab yang kedua terbesar pengikutnya setelah Mazhab Hanafi.
B.
PEMBAHASAN
Imam Syafi’i dilahirkan pada bulan Rajab tahun
150 H (767 M). Beliau dilahirkan di Guzzah wilayah Asqalan
yang letaknya di dekat pantai Lautan Putih (Laut Mati) sebelah tengah Palestina
(Syam) dan ibunya telah menamakan beliau dengan nama “Muhammad”, maka berselang
beberapa hari kemudian sampailah berita dari Baghdad yang menyatakan bahwa Imam
Abu Hanifah telah wafat, dan telah dimakamkan di Rashafah, Baghdad sebelah
Timur.
Riwayat
yang lain menerangkan bahwa ketika itu oleh para family Imam Syafi’i telah
diadakan perhitungan bahwa hari wafatnya Imam Abu Hanifah itu adalah tepat
dengan hari kelahiran beliau. Dengan riwayat ini, maka sebagian ahli tarikh
mencatat bahwa hari lahir Imam Syafi’i itu adalah bertepatan dengan hari wafat
Imam Hanafi.[1]
Nama
beliau adalah Abu Abdillah Muhammad bin Idris Abbas bin Utsman bin Syafi’i bin
Saib bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Abdul Muththalib bin Abdu Manaf, yaitu kakek
yang keempat dari Rasul dan kakek yang kesembilan dari as-Syafi’i. Dengan ini
jelaslah bahwa beliau ini adalah keturunan dari bangsa Arab Quraisy.[2]
Artikel Tentang Makalah Imam Syafi'i :